Kalamullah

Kalamullah

Tuesday, November 19, 2013

Fikrah Ad-Daeiyah


Doa Ar-Rasul SAW ketika Baginda berada di Thoif, selepas dakwahnya ditolak, bahkan baginda SAW dibaling dengan batu sehingga mengalir darah dari tubuh yang kepenatan membasahi sepatu baginda SAW:

Ya Allah, kepada-Mu aku mengeluhkan kelemahan-kelemahanku, ketidak berdayaanku, dan kehinaanku di hadapan manusia. Wahai yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi! Engkau Tuhan orang-orang yang lemah dan Engkau adalah Tuhanku. Kepada siapakah Engkau hendak menyerahkan diriku? Kepada orang-orang asing yang bermuka masam terhadapku atau kepada musuh yang Engkau takdirkan akan mengalahkanku?” 
“Ya Allah, kepadamu aku mengadu kelemahanku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku pada pandangan manusia. Ya! Arhamarrahimin! Engkaulah tuhan orang yang ditindas. Engkaulah tuhanku. Kepada siapalah engkau menyerahkan diriku ini, kepada orang asing yang akan menyerang aku atau kepada musuh yang menguasai aku? Sekiranya engkau tidak murka kepadaku maka aku tidak peduli. Namun, afiatmu sudah cukup buatku. Aku berlinding dengan nur wajahMu yang menerangi segala kegelapan dan teratur diatas nur itu urusan dunia dan akhirat, daripada engkau menurunkan kemarahanMu kepadaku atau Engkau murka kepadaku. KepadaMulah aku tetap merayu sehingga Engkau reda. Tiada sebarang daya(untuk melakukan Kebaikan) dan tiada upaya(untuk meniggalkan kejahatan) kecuali denganMu.” 
“Wahai Tuhanku, kepada Engkau aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan daya-upayaku pada pandangan manusia. Wahai Tuhan yang Maha Rahim kepada siapa Engkau menyerahkanku? Kepada musuh yang akan menerkamkan aku ataukah kepada keluarga yang engkau berikan kepadanya uruskanku, tidak ada keberatan bagiku asal aku tetap dalam keridhaanMu. Pengetahuan Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya mukaMu yang mulia yang menyinari segala langit dan menerangi segala yang gelap dan atasnyalah  teratur segala urusan dunia dan akirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahanMu atau dari Engkau turun atasku azabMu kepada Engkaulah aku adukan permasalahanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau.” 
“Hal itu tidak aku risaukan, jika Engkau tidak murka kepadaku. Namun, rahmat-Mu bagiku amat luas. Aku menyerahkan diri pada cahaya-Mu yang menerangi segala kegelapan dan menentukan kebaikan urusan dunia dan akhirat. Aku berlindung dari murka-Mu. Aku senantiasa mohon reda-Mu. Kerana tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas perkenan-Mu.”

Dalam kekecewaan, dalam kesedihan, masih terpancar jelas fikrah yg terang daripada kata-kata Ar-Rasul SAW.
Apalah yang kita harapkan daripada dakwah ini.. daripada usaha sungguh-sungguh ini.. daripada pengorbanan jiwa raga ini.. kalau bukan pada sayang dan ridhonya Allah swt pada kita?
cukuplah... cukuplah usaha keras dan infaq harta jiwa kita ini, dibalas dengan tidak murka nya Allah pada kita.. cukuplah.. sudahpun memberi kepuasan dan ketenangan yg tiada tolok banding..
Apalah sangat kudrat yg kita curahkan.. apalah sangat penat-penatan kita ni.. bahkan tidak murkanya Allah pada kita itu, adalah satu balasan yang sangat besar kalau nak dibandingkan dengan segala kudrat yg kita curahkan ini..

Dalam fikiran kita, yang menumbuhkan rasa mahu, menumbuhkan Irodah Qowiyah, menumbuhkan himmah aaliyah, adalah keridhoan Allah swt... Bahkan para anbiya' yang jauh lebih besar ujian dan kesusahan, jauh lebih dahsyat perjuangan dan pengorbanannya pun, sering berdoa agar Allah meridhoi amal-amal... Apatah lagi kita..
Kata Nabi... "In lan yakun bika ghodobun alayya, fala ubaali"
Sekiranya engkau tidak murka kepadaku, maka aku tidak peduli!
Pelbagai masalah, pelbagai halangan, pelbagai derita, pelbagai tentangan...
Aku tidak peduli!
Penat, letih, tak cukup tidur, tak cukup duit, blablabla...
Aku tidak peduli!
Asalkan, Engkau tidak murka padaku... 
Ya Allah.....

No comments:

Post a Comment